Terkoplak-koplak

Information blog

Kelima tersangka eksekutor pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen adalah korban intelijen negara yang menyesatkan.

"Kelima tersangka mengatakan sebagai korban perintah intelijen yang menyesatkan. Info yang diterima adalah bahwa mereka menjalankan misi negara," ujar kuasa hukum lima eksekutor pembunuhan, BM Slamet Situmorang, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/5).

Klien Situmorang, yakni lima eksekutor berinisial EM, DD, HK, HS, dan FP, saat ini telah ditahan oleh Polda Metro Jaya.

Situmorang mengatakan, korban (Nasrudin) dianggap oleh pemberi perintah, yakni WW dan JK akan mengacaukan negara terkait pelaksanaan pemilu pada 9 April 2009. "Almarhum adalah salah seorang yang berpengaruh dan akan membuat kekacauan negara, khususnya akan menggagalkan pemilu 9 April lalu," kata Situmorang.

Karena disebut misi negara, seorang eksekutor lapangan berinisial EM yang menerima pesan meneruskan perintah ke eksekutor lain. "Karena tugas negara, maka tak ada pilihan lain. Kalau tidak ditindaklanjuti, maka taruhannya nyawa mereka," tuturnya.

Situmorang menjelaskan, karena ini operasi negara, tidak ada tawar-menawar pembayaran. "Tak ada operasi negara yang dimodali pembayarannya," katanya.

Saat ini Polda Metro Jaya telah menetapkan sembilan orang tersangka, termasuk seorang pengusaha, yakni Komisaris Utama Harian Merdeka Sigid Haryo Wibisono.

Sementara itu, korban Nasrudin Zulkarnaen adalah Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, cucu perusahaan BUMN Rajawali Nusantara Indonesia. Dia ditembak di kepalanya seusai bermain golf di kawasan Modernland, Tangerang, 14 Maret 2009. (kompas.com)



Pengamat intelijen, Dr AC Manulang, menilai, kasus yang menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar bukan hanya skandal cinta segitiga, melainkan sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak citra KPK.

Tujuan yang lebih besar dari skenario itu adalah menggoyang kredibilitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkomitmen mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

”Kasus yang menimpa Antasari tipis kemungkinannya karena cinta segitiga. Antasari sudah masuk perangkap karena sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak citra KPK yang dipimpinnya,” kata Manullang ketika dihubungi Warta Kota di Jakarta, Minggu (3/5) petang.

Menurut Manullang, sudah menjadi rahasia umum bahwa Presiden SBY berhasil memberantas korupsi dan lembaga yang menanganinya adalah KPK. Untuk merusak citra SBY tersebut, dilakukan berbagai upaya, di antaranya menggunakan perempuan, seperti Rani Juliani (22), sebagai umpan.

”Jadi, Rani Juliani itu saya nilai hanya merupakan umpan, dan Antasari terperangkap dengan umpan tersebut sehingga kasus itu bukan karena skandal asmara, melainkan ada upaya perusakan citra, baik untuk SBY maupun KPK. Sasaran sebenarnya bukan merusak Antasari, melainkan KPK,” ujarnya.

Rani adalah seorang caddy (pemungut bola) golf free lance di Lapangan Golf Modern Land, Tangerang, yang namanya dikaitkan dengan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen (41). Sebuah blog yang diduga milik Rani beralamat di rani-juliani.blogspot.com langsung diminati banyak orang. Meski hanya ada dua posting, masing-masing pada 25 November 2008, blog itu langsung diserbu komentar.

Rani memasang fotonya saat berambut panjang dan tengah mengenakan bandana warna merah putih dengan T-shirt putih pendek dan rok kotak-kotak warna coklat. Ia memperkenalkan diri sebagai seorang gadis yang manis.

Di blog-nya diketahui Rani kuliah di STMIK Raharja di Cikokol, Kota Tangerang. Ini tersurat dalam posting pertamanya berjudul "Mengapa Saya Memilih Perguruan Tinggi Raharja?" Bisa jadi Rani adalah saksi kunci dalam kasus pembunuhan Nasrudin.

Terkait politik

Manulang mengatakan, kasus ini tidak jauh atau paling tidak ada hubungannya dengan situasi politik menjelang pemilu presiden pada 8 Juli 2009. ”Kalau Antasari ditangkap, citra yang selama ini dibangun SBY dalam memberantas korupsi semakin jelek. Begitu juga kalau Antasari dibebaskan, lembaga yang dipimpinnya, yaitu KPK, akan berimbas menjadi jelek. Artinya, seluruh masyarakat, termasuk dunia, sudah menyoroti kasus ini. Ini jelas ada yang bermain,” kata Manulang.

Secara terpisah, SBY akhirnya angkat bicara soal kasus pembunuhan Nasrudin yang diduga menyeret Antasari. Menurut SBY, kasus tersebut adalah masalah yang sangat serius. ”Sangkaan terhadap AA, Ketua KPK, atas kasus pembunuhan yang diungkap kepolisian murder case (kasus pembunuhan berencana) adalah masalah serius,” kata SBY di sela-sela pertemuan Asian Development Bank (ADB) di Hotel Interconcinental Jimbaran, Bali, Minggu.

SBY mengatakan, tidak ada yang kebal hukum di Indonesia, termasuk kepada Antasari. Pihak kepolisian diminta untuk menegakkan hukum secara profesional dan transparan. ”Sehingga masyarakat tahu yang sesungguhnya. Jangan ada pembelokan sehingga keadilan gagal ditegakkan,” kata SBY.

Skenario besar

Koordinator tim kuasa hukum Antasari, Juniver Girsang, mengatakan, ada skenario besar di balik kasus pembunuhan Nasrudin. ”Ini ada skenario besar di balik kasus pembunuhan dan ada pihak lain yang ingin mengarahkan agar Antasari menjadi tersangka,” kata Jurniver.

Dia mengatakan, pemberitaan tentang Antasari menyangkut kasus pembunuhan Nasrudin dianggap berlebihan sehingga terkadang mendahului penyidik dan ada pula yang menyebutkan Antasari menjadi tersangka.

Menurut Girsang, tidak tertutup kemungkinan dalam kasus tersebut Antasari diarahkan sebagai tersangka karena ia sering mengungkap kasus korupsi dengan skala besar. Padahal, pihak penyidik Polda Metro Jaya memanggil Antasari sebagai saksi.

Antasari membantah semua opini yang terkait dengan kasus yang menimpanya. Atas tuduhan yang dikenakan terhadap dirinya, ia belum bisa menjawab mengenai substansi kasusnya karena baru Senin ini menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

”Saya penegak hukum dan sangat menghargai proses hukum. Terhadap opini itu saya membantah. Kalau substansi kasus saya tak bisa menjawab sekarang,” ujar Antasari. Ia juga menegaskan, masih berstatus sebagai saksi dalam surat pemanggilan dari Polda Metro Jaya. Orang nomor satu di KPK ini menyatakan didukung penuh oleh keluarga, terutama istrinya yang ikut memberi kekuatan menghadapi situasi ini.

”Istri dan anak saya yang memberi ketegaran, merekalah yang memberi saya ketegaran,” kata Antasari yang mengenakan jas warna hitam dipadu baju putih.

Antasari menyatakan siap diperiksa oleh pihak Polda Metro Jaya dan akan didampingi 10 pengacara yang tak lain teman-temannya sendiri. ”Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu di belakang saya, memberi dukungan di saat-saat seperti ini,” katanya.

Ungkap kasus

Meski Manulang menilai Rani hanya sebagai umpan untuk menjebak Antasari, kemunculan perempuan ini kini ditunggu banyak pihak. Keberadaan perempuan yang diduga terlibat cinta segitiga itu kini misterius. Tak aneh jika blog Rani pun kini kebanjiran pengunjung, bahkan puluhan ribu pengakses telah mengunjungi ke blog perempuan ini.

Hingga kemarin blog Rani yang aktif sejak 28 November 2008 tercatat dikunjungi lebih dari 66.000 orang. Sejak Jumat pekan lalu, saat nama Antasari disebut sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung, komentar di blog Rani terus bermunculan.

Komentarnya di blog Rani beragam. Ada yang memaki-maki perempuan manis ini dan ada pula yang menunjukkan empati dengan memintanya bersabar. Yang terbanyak adalah komentar yang meminta Rani mau mengungkap kebenaran dalam kasus Nasrudin-Antasari.

Juga ada yang mewanti-wanti Rani agar berhati-hati dan mencari perlindungan. ”Hati-hati Rani, soalnya kamu saksi kunci, minta perlindungan ke pihak berwenang dan jangan mau diiming-imingi materi. Ikuti hati nuranimu dan ungkapkan apa yang sebenarnya terjadi,” tulis pengakses blog Rani. (kompas.com)

Saat kasus Ketua KPK Antasari Azhar mencuat di media beberapa hari terakhir, nama Rani Juliani pun menyusul disebut-sebut dalam berbagai pemberitaan terkait. Mahasiswi jurusan manajemen informasi STMIK Raharja angkatan 2008 ini disebut-sebut menjadi pangkal masalah yang berbuntut pada pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

Namun, bagaimana dengan kehidupan perkuliahan gadis belia ini? Di dalam kampus yang memiliki 1.500 mahasiswa dengan 4 jurusan, yaitu MI (Manajemen Informatika), SI (Sistem Informatika), TI (Teknik Informatika) dan SK (Sistem Informatika) itu, Rani tak mengikuti aktivitas kemahasiswaan apa pun. Ia juga tidak menjalin persahabatan yang mendalam dengan sesama mahasiswa.

Tak heran jika tak banyak mahasiswa yang mengenal dara manis berusia 22 tahun ini. Ela (19) misalnya. Mahasiswi jurusan MI ini menerangkan, walaupun dirinya dan Rani pernah satu kelas pada mata kuliah Pengantar Perpajakan Niaga, ia dan Rani belum pernah berinteraksi dalam waktu yang lama. "Rani lebih dekat dengan teman-teman yang laki-laki. Kalau dengan teman perempuan dia tidak dekat," kata gadis berambut panjang ini.

Ela juga berkisah, selama satu kelas dengannya, Rani termasuk mahasiswi yang rajin datang ke kelas. "Dia (Rani) memang rajin kuliahnya, tapi ya itu saya jarang sekali ngobrol dengan dia. Kumpulnya lebih sering dengan teman-teman pria. Tapi sepertinya tidak pernah sampai nongkrong-nongkrong di luar kampus," kata dia lagi.

Sementara itu, mengenai kabar status Rani yang disebut-sebut telah menikah, Ela mengaku tidak mengetahuinya. "Kalau di SIS (Student Information Service) statusnya belum menikah. Tapi kok di berita-berita, status Rani sudah menikah ya?" tanyanya.

Saat ini, menurut Ela, Rani sudah tidak pernah lagi terlihat di kampus. Rani yang mempunyai NIP mahasiswa 08111362196 ini mengambil mata kuliah malam, mulai pukul 17.00 sampai 20.00 dan jumlah sistem kredit semester (SKS)-nya tak lebih dari 21 SKS.

Santi (21), mahasiswa lain, membenarkan kabar bahwa Rani mengambil jam kuliah malam hari. "Dia itu mahasiswa malam yang kebanyakan teman sudah bekerja. Rani tidak terlalu dekat dengan kami. Kalau kenal memang iya, tapi tidak dekat," kata dia.

Seorang mahasiswi lainnya yang sama-sama jurusan MI, Della, justru mengaku tidak mengenal sosok Rani. Ia baru menyadari sosok Rani saat melihat foto gadis itu pada SIS. "Oooo... yang ini Rani, kalau ini sih sering lihat. Yang anaknya montok itu kan," tutur gadis berkacamata ini.

Adapun pihak STMIK Raharja tidak terlalu banyak memberikan informasi mengenai Rani Juliani. Seorang staf kampus yang enggan disebutkan namanya menerangkan bahwa Rani memang pernah berkuliah pada kampus itu, tetapi belum terlalu lama. "Benar Rani pernah berkuliah di sini, tapi cuma sebentar, setelah ada kasus itu, dia sudah tidak pernah masuk," ujar staf tersebut.

Wanita berjilbab itu melihat Rani sebagai sosok yang pendiam dan belum mempunyai banyak teman. "Sepertinya belum ada teman yang akrab dengan Rani, kalau masuk kelas atau duduk-duduk di depan kelas saya melihatnya dia sendirian," ujarnya. "Mungkin karena dia masih baru, kalau mau lebih tahu informasi tentang kepribadian Rani, mungkin bisa ditanya ke tempat dia bekerja karena Rani lebih lama di sana," ungkapnya. (kompas.com)

Rani Juliani alias Tini alias Tika mendadak hilang dari rumahnya sehari setelah peristiwa penembakan terhadap Andi Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, satu dari tiga anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Bak ditelan bumi, karena bukan hanya Rani yang pergi dari rumah di Kampung Kosong RT 01 RW 07 No 8, Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, melainkan semua keluarganya, yakni ayahnya, Endang; ibunya, Kusnaini alias Engkus; dan adiknya, Adi, juga raib.Menurut sumber, Rani dan keluarganya diamankan di sebuah apartemen di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, tidak jauh dari Polda Metro Jaya. Ia mendapat pengawalan ketat polisi.

Saat Warta Kota menyambangi rumah keluarga Rani, Minggu (3/5) siang, rumah itu sepi dan pintu pagar teras digembok. Selain terlihat tumpukan sepatu di rak yang agak berantakan di teras samping, terdapat sejumlah helm sudah berdebu tergantung di tembok samping. Selain itu, lampu yang menyala hanya lampu hias di teras ruang tamu luar.

Menurut sejumlah warga, dua hari lalu lampu itu belum menyala. Mereka menduga lampu itu dinyalakan pada Sabtu (2/5). ”Kayaknya lampu itu dinyalakan si Adi, adiknya Rani. Sebab, pemuda itu pernah kelihatan sebentar di teras rumah sedang membawa tas dan kemudian pergi melalui jalan kampung ini menuju jalan besar Serpong sana,” ujar Jaelani, salah seorang warga di kampung itu.

Halaman rumah dipenuhi aneka bunga dalam pot. Namun, semua tanaman itu nyaris mati karena sudah sebulan tidak disiram oleh pemiliknya. Rani ataupun ibunya dikenal suka dengan tanaman. Kabarnya sebagian tanaman yang ada di halaman adalah pemberian dari Nasrudin.

”Sebulan ini mereka tidak pernah kelihatan lagi. Saya sering melihat ada beberapa laki-laki berbadan tegap datang. Namun, mereka juga hanya melihat-lihat karena enggak ketemu sama tuan rumahnya,” kata Siti, salah seorang tetangga Rani.

Rumah yang terletak di perkampungan sekitar 500 meter di belakang sebuah pabrik bahan tekstil itu kini jadi perhatian dan perbincangan warga. Sebab, sejak nama Rani dikait-kaitkan dengan peristiwa pembunuhan Nasrudin, wartawan media cetak dan elektronik berulang kali mendatangi rumah itu.

”Rani jarang bergaul. Namun, kelihatan anaknya biasa-biasa saja dan baik karena masih suka menegur tetangga. Makanya, kami juga kaget waktu baca di koran dan lihat di televisi Rani ikut tersangkut atau mengetahui peristiwa pembunuhan itu. Selain itu, yang bikin tambah kaget adalah Rani disebut sebagai orang yang jadi pemicu pembunuhan itu. Kabarnya sih selingkuhan ya?” kata Haminah, warga yang tinggal di belakang rumah Rani.

Sementara itu, soal pernikahan Rani dengan Nasrudin, beberapa tetangga mengaku tidak mengetahuinya. Namun, mereka sempat mendengar, Rani sudah meresmikan pernikahan secara siri dengan Nasrudin dua tahun lalu.

”Waktu itu ada hajatan di situ. Katanya itu syukuran pernikahan Rani. Sayangnya, warga di sini tidak ada yang diundang. Kayaknya cuma kerabat keluarga Rani yang datang,” kata Jaelani.
Jaelani sering melihat Nasrudin sering datang ke rumah Rani. Meski tidak menginap, Nasrudin sering terlihat di rumah itu selama berjam-jam.

Rani adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Selama ini Rani bekerja sebagai caddy atau asisten untuk permainan golf di Lapangan Golf Modernland, Cipondoh, Kota Tangerang. Kedekatan antara Rani dan Nasrudin dimulai dari perkenalan mereka di arena permainan golf itu. (kompas.com)

Flu Babi adalah Peluang

Posted by Surya Oktafendri 0 komentar



Industri makanan halal harus memanfaatkan krisis merebaknya penyakit flu babi dan sapi gila saat ini. Industri tersebut harus menawarkan alternatif makanan yang tidak hanya sebuah makanan. Akan tetapi, industri ini sangat memerhatikan proses pembuatan makanan dengan prosedur halal atau secara Islami.

"Merebaknya flu babi menjadi dorongan masyarakat untuk berpikir ulang kebiasaan memakan babi. Ini merupakan kesempatan kepada industri makanan halal untuk tampil sebagai alternatif dan solusi," kata Presiden World Halal Forum Saleh Abdullah, ketika membuka World Halal Forum ke-4 2009 di Kuala Lumpur, Senin (4/5).

Begitu juga soal merebaknya penyakit "sapi gila" akibat memproduksi ulang produk-produk yang seharusnya dibuang, termasuk tulang punggung belakang. Kenyataan ini merupakan kesempatan bagi produk makanan halal untuk menjadi alternatif makanan kepada muslim dan non-muslim di dunia.

Krisis ekonomi dunia saat ini yang disebabkan oleh kelemahan sistem perbankan konvensional menjadi peluang bagi perbankan Islam dan halal menjadi alternatif sistem perbankan dunia.

Apalagi pasar produk halal di dunia semakin naik setiap tahunnya. Pasar produk halal dunia terus meningkat. Pada 2008 nilainya mencapai 580 miliar dollar AS. Namun kini, pada 2009 naik 9,3 persen atau 54 miliar dollar AS menjadi 634 miliar dollar AS dari 1,8 miliar penduduk muslim di seluruh dunia, kata CEO Internasional Halal Integerity (IHI) Darhim Hashim.

Darlim mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan Global Food Research & Advisory, Mei 2009, pasar produk halal telah naik mencapai 634 miliar dollar AS. "Pasar produk halal terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara-negara muslim dan non-muslim, seperti Eropa dan Amerika," tambah dia.

Pertemuan WHF di Kuala Lumpur juga terus meningkat. Sejak dimulainya WHF tahun 2006, ajang ini hanya dihadiri 463 delegasi dari 27 negara. Lalu, angkanya naik di tahun 2007 menjadi 980 delegasi dari 40 negara. "Peserta pertemuan World Halal Forum ke-3 tahun 2008 naik lagi hingga 1.200 delegasi dari berbagai negara, industri, organisasi penelitian, universitas, lembaga konsumen, dan lembaga keagamaan," kata Jumaatun Azmi, pendiri WHF Malaysia.

Delegasi dari negara-negara non-muslim, seperti Australia, Selandia Baru, Amerika, dan Inggris serta negara Eropa lainnya, pada WHF di Kuala Lumpur menunjukkan bahwa produk dan persyaratan halal semakin bisa diterima oleh produsen negara-negara non-muslim. Jika bisa masuk ke negara muslim, produk mereka harus memenuhi standar halal. (kompas.com)


Masker flu babi nyentrik

Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) terus memantau perkembangan merebaknya virus flu babi. Mereka khawatir dengan keselamatan tim Piala Sudirman negaranya yang akan tampil di China pada akhir pekan ini.

General manajer BAM Kenny Goh mengatakan, mereka akan mengambil tindakan berdasarkan anjuran Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan tuan rumah China.

"Kami menyadari situasinya, dan sudah berhubungan dengan BWF. Sejauh ini tidak ada pengumuman pelarangan tetapi kami terus memantau situasi karena tidak ingin pebulutangkis kami berisiko," kata Kenny seperti dikutip situs BAM, Senin (4/5).

Kejuaraan dunia bulu tangkis beregu campuran ini dijadwalkan berlangsung di Guangzhou, 10-17 Mei. Kebetulan, tempat penyelenggaraan ini dekat dengan Hongkong, tempat virus H1N1 sudah menyebar. BAM sudah menghubungi BWF menanyakan status event tersebut.

Malaysia juga khawatir karena timnya berada dalam satu grup dengan unggulan pertama Denmark, Korea Selatan dan Hongkong. Padahal, ketiga negara itu sudah dinyatakan terjangkit virus mematikan tersebut.

Menurut rencana, tim Malaysia akan bertolak ke Guangzhou pada Kamis (7/5).

Selain Malaysia, tim Singapura juga khawatir dengan merebaknya virus flu babi. Dewan Olahraga Singapura juga sudah menganjurkan atlet mereka untuk tidak melakukan perjalanan internasional.

Meski belum memastikan menarik diri dari Piala Sudirman, Singapura sudah menunjukkan keseriusan dengan menarik pebulu tangkis mereka dari keikutsertaan pada turnamen Indocock Walikota di Surabaya.

Sementara itu, Selvaamresh Supramaniam yang mewakili BWF, melalui surat elektronik menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada tim yang menarik diri dari Piala Sudirman.

Disebutkan pula bahwa persiapan Piala Sudirman berlangsung sesuai rencana, dan tidak ada larangan dari WHO untuk bepergian ke Guangzhou.

Adapun tim tuan rumah China yang terdiri atas 25 pemain saat ini sudah berada di Guangzhou untuk mempersiapkan diri mempertahankan trofi yang mereka menangi dalam dua turnamen terakhir berturut-turut. Menurut situs resmi Asosiasi Bulutangkis China (CBA), para pemainnya tiba di Guangzhou pada Sabtu (2/5) malam. (kompas.com)

Puluhan waria dan komunitas jalanan yang tergabung dalam Suara Komunitas Untuk Keberagamanan atau Sukma, Senin (4/5), mengadu ke DPRD DI Yogyakarta. Mereka mengeluhkan tindakan represif saat razia. Di DPRD DIY, mereka ditemui oleh Ketua Komisi D Nasrullah Krisnam, kemudian berdialog selama sekitar satu jam.

"Razia terhadap komunitas jalanan adalah sebuah tindakan pelanggaran atas hak pilihan hidup di jalanan. Sebagai bagian dari tempat hidup, negara seharusnya memfasilitasi komunitas jalanan yang juga warga negara mendapatkan rasa aman dari tindak kekerasan," ungkap Agus Sugesti, Koordinator Sukma.

Menanggapi pengaduan waria dan komunitas jalanan, Krisnam mengatakan, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan. Pihaknya berjanji meneruskan aspirasi dan tuntutan waria kepada pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Kota Yogyakarta yang memiliki kewenangan langsung di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY Sulistyo mengatakan, Pemprov DIY berpegangan pada prinsip nondiskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang terpinggirkan. Menurutnya, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan waria dan warga terpinggirkan dari pembangunan, tahun ini disiapkan program bantuan modal kerja bagi waria dan anak jalanan. "Mereka juga kami latih keterampilan kerja selama 30 hari," katanya. (kompas.com)

Antasari Sendirian di Satu Sel

Posted by Surya Oktafendri 0 komentar


Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Antasari Azhar bersama tim pengacaranya memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (4/5). Antasari diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Antasari Azhar tidak hanya dipisahkan dari tahanan kasus korupsi. Ia juga ditempatkan sendirian dalam satu sel di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya.

Hal tersebut disampaikan salah satu kuasa hukumnya, Hotma Sitompul, saat ditemui usai menemui Antasari, Senin (4/5) malam. Terkait fasilitas khusus dalam tahanan yang diberikan kepada Antasari, Hotma mengaku tidak mengetahuinya.

Istri Antasari Azhar juga belum bisa menjenguk malam ini. Ketika ditanayakan kepada Hotma Sitompul, ia katakan, "Belum ada rencana."

Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum M. Iriawan mengatakan alasannya mengapa Antasari ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya yang berisi tahanan narkoba dan terorisme bukan di Rutan Kriminal Umum. Secara singkat ia berkata, "Di sana banyak tahanan KPK."

Antasari Azhar ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen oleh Polda Metro Jaya, setelah diperiksa sebagai saksi. Namun, morif pembunuhan itu sendiri sampai sekarang belum dapat dipastikan. (kompas.com)



Dalam pemeriksaan Antasari Azhar selama 8,5 jam, penyidik Polda Metro Jaya sama sekali tak menyinggung soal Rani Juliani. Demikian dikatakan salah satu kuasa hukum Antasari Azhar, Farhat Abbas.

"Tadi dari 20 pertanyaan yang diajukan penyidik, tak ada kaitan tentang Rani," kata Farhat Abbas. Ia tak mau menjelaskan secara rinci pertanyaan apa saja yang diajukan kepada Antasari sehingga statusnya dinaikkan dari saksi menjadi tersangka.

Saat ini Antasari telah ditahan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya. Selesai pemeriksaan pukul 17.40 WIB (bukan 16.40 seperti diberitakan sebelumnya), Antasari telah resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya.

Nama Rani Juliani (22) selama ini dikaitkan dengan Antasari dan Nasrudin terkait kasus pembunuhan tersebut. Ia diduga terlibat dalam motif asmara antara Antasari Azhar dengan Nasrudin Zulkarnaen. Polisi pun mengakui bahwa Rani telah meminta perlindungan kepada kepolisian.

"Yang bersangkutan memang meminta perlindungan sebagai saksi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono kepada wartawan, Jakarta, Senin (4/5).

Namun, Wahyono tak mau menjelaskan apakah alasan Rani meminta perlindungan sebagai saksi terkait kasus pembunuhan Nasrudin. "Memang ada keterangan yang mengaitkan ke sana, maka diminta keterangannya," ujar Wahyono. (kompas.com)


Wajah Rani Juliani yang terpasang dalam SIS (Student Information Service) STMIK Raharja, Tangerang

Jika disebut-sebut perkenalan antara Rani Juliani—gadis misterius yang diduga menjadi salah satu pemicu pembunuhan Nasrudin—dan Ketua KPK Antasari Azhar bemula dari lapangan golf, maka hal itu pun terbilang misterius pula.

Sebab, berdasarkan kesaksian karyawan padang golf Modernland, Tangerang, yang ditemui Kompas.com, Senin (4/5), jangankan dengan Antasari, dengan Nasrudin yang disebut-sebut sebagai suami sirinya pun, Rani tak pernah bertegur sapa.

Menurut salah satu karyawan, Ari (bukan nama sebenarnya), biasanya "hubungan khusus" antara tamu dengan caddy akan dengan mudah terlihat oleh karyawan lain di padang golf itu, tetapi tidak dengan Rani. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rani dan Nasrudin tak pernah bertegur sama. Wajar jika para kolega Rani kaget dengan pemberitaan nikah siri antara keduanya.

Nah, kembali ke Antasari. Mantan Jaksa ini memang tercatat sebagai member di tempat tersebut. Namun, kedatangannya memang tidak sesering Nasrudin. Menurut Ari, Nasrudin paling tidak datang dua minggu sekali. Sementara Antasari hanya datang sesekali pada saat-saat KPK mengadakan acara.

Keheranan Ari semakin memuncak karena Rani tak pernah menjadi caddy buat Antasari. Lelaki berkumis lebat ini sudah punya langganan caddy yang bernama Poppy. "Kok bisa Rani terbelit cinta segi tiga antara Nasrudin dan Antasari. Sama sekali enggak ada tanda-tandanya," kata Ari heran. (kompas.com)