Terkoplak-koplak

Information blog

Anda yang biasa browsing di situs softpedia.com untuk mencari antivirus, tentu mengenal Blue Atom Antivirus. Tetapi, tahukah Anda siapa pencipta antivirus ukuran 2,5 MB yang mampu menjaring sekitar 4.000 virus dalam dan luar negeri itu?

Dia adalah Alvin Leonardo (14) siswa kelas IX E SMP Katolik Stella Maris, Surabaya. Hebatnya, karya arek Suroboyo ini secara resmi telah mendapat garansi 100 persen clean oleh softpedia pada 19 Oktober 2009.

Meski menjadi salah satu penghuni kelas unggulan di sekolah, Alvin adalah sosok siswa bersahaja. Tak terlihat istimewa. Rambut pendek dan badan sedikit kurus. Tapi, ia memang lebih menguasai pemrogaman komputer dibanding rekan-rekannya.

Alvin mulai rajin mengotak-atik program komputer sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, dia baru saja duduk di bangku SMP dan untuk pertama kali memegang komputer. Awalnya, dia hanya suka main game. Tapi, rasa ingin tahunya berkembang ketika melihat program visual basic dalam hard disk komputer.

“Waktu itu saya penasaran, program itu untuk apa? Cara kerjanya bagaimana? Lalu saya otak-atik sampai akhirnya tahu,” ujarnya. Kemampuan Alvin mengotak-atik program komputer didapat secara otodidak. Ia tidak pernah mengikuti kursus komputer atau mendapat bimbingan khusus di bidang pemrograman.

Hanya dalam kurun waktu sekitar dua tahun, Putra pasangan Muliani Tedjakusuma dan Surya Mutiara itu sudah menguasai bahasa pemrogaman visual basic, c#, dan asmbler (ASMX 86). Kemampuan menguasai tiga jenis bahasa pemrogaman itulah yang mengantar Alvin membuat antivirus.

Karya itu lahir dari keluhan orang-orang di sekitar. “Banyak saudara dan teman jengkel karena komputer atau flash disk diganggu virus. Saya lihat sistem kerja antivitus itu gampang, jadi saya buat sendiri,” ungkap anak tunggal itu.

Alvin berhasil menyelesaikan proyek antivirusnya pada September 2009. Semula ia menamakan karyanya Fire Antivirus. Tapi, karena nama itu sudah pernah ada, ia lalu mengubah dan memberi nama karyanya Blue Atom Antivirus. “Biru itu melambangakan ketenangan dan atom merupakan bagian terkecil dari semua benda, itu melambangkan antivirus saya yang kapasitasnya cukup kecil,” papar Alvin.
Selanjutnya ia mendaftarakan karyanya ke softpedia secara online. “Saya sempat kesulitan mendaftar, karena harus mencari website yang bisa menjadi pengantar untuk masuk ke softpedia, karena saya tidak punya server sendiri. Tapi, akhirnya bisa menggunakan sourceforge,” terang Alvin.

Selang beberapa hari setelah mendaftar ke softpedia, Alvin mendapat jawaban melalui email yang menyatakan antivirus buatannya sudah lolos uji coba dan dijamin sehingga bisa diunduh secara langsung melalui softpedia.

Selain berkapasitas kecil dan bisa menyeleksi lebih banyak virus, Blue Atom Antivirus diklaim bisa bekerja dalam waktu singkat. Antivirus ini bisa digunakan untuk komputer dengan spesifikasi sederhana sekalipun.

Tidak puas dengan karya antivirus yang sudah mendapat sertifikasi softpedia. Alvin terus mengembangkan karyanya. Hasilnya, dalam waktu singkat ia sudah me-launching pengembangan antivirus Blue Atom karyanya dengan tambahan beberapa keunggulan. Versi baru Blue Atom Antivirus kini dilengkapi karantina, clean, fitur antivirus untuk game yang disebut game mode dan fitur protective flashdisk.
Pengembangan antivirus Blue Atom kembali didaftarkan Alvin ke Softpedia, Kamis (15/10). Ia berharap versi baru Blue Atom Antivirus bisa kembali mendapat lisensi dari Softpedia beberapa hari ke depan. “Kalau dapat lisensi lagi itu bisa menjadi hadiah ulang tahun,” harap bocah yang tinggal di Jl Muria Surabaya itu.

Pakar IT yang juga dekan FTIf ITS Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD menyatakan, bahasa pemrograman komputer tidak mudah dikuasai siswa, apalagi SMP.

“Kalau memang dia (Alvin) bisa menguasai bahasa pemrograman, berarti dia termasuk anak yang serius belajar, hebat dia,” puji Ryan.
Terkait antivirus buatan Alvin, Ryan hanya mengingatkan bahwa sistem kerja antivirus adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak wajar dalam kerja komputer.

Antivirus berfungsi untuk mendeteksi hal yang tak wajar itu untuk kemudian mengendalikannya. Karenanya, pembuat antivirus dituntut untuk terus mengupdate, supaya tetap bisa berfungsi baik jika sudah ditemukan virus-virus baru.
“Anak-anak seperti dia perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan kemampuan, dia bisa diikutkan lomba-lomba pemrograman,” tambah Ryan. Lebih lanjut, ia berharap potensi seperti Alvin bisa dibina untuk menjadi hacker ‘ilmu putih’ untuk menyosialisasikan fungsi penguasaan program komputer dan IT untuk membantu mencari solusi bagi segala keperluan. (kompas.com)


Guy Laliberte

Miliarder Kanada, Guy Laliberte kembali ke bumi setelah melakukan perjalanan ruang angkasa selama 10 hari. Ia mendarat di Kazakhstan bersama seorang kosmonot Rusia dan astronot Amerika Serikat.

Laliberte adalah pendiri Cirque du Soleil (Sirkus Matahari, konsep sirkus moderen tanpa binatang-red). Dia adalah wisatawan ruang angkasa ketujuh dalam sejarah dan untuk sementara ini juga yang terakhir.

Untuk penerbangan selama 10 hari ini Laliberte membayar sekitar 24 juta euro. Sabtu kemarin, bos Sirkus Matahari itu menggelar pertunjukan di stasiun ruang angkasa ISS. Ia ingin meminta perhatian mengenai permasalahan kekurangan air di dunia. Konser itu juga dimeriahkan mantan Wapres AS, Al Gore dan band U2 yang bermain di bumi. (kompas.com)


Jejak lintasan asteroid 2007 TU24 di langit yang dipetakan astronom amatir Dr. Dale Ireland dari Silverdale, Washington, AS

Asteroid terbesar di dalam Sistem Bimasakti sebenarnya adalah purwarupa planet, yaitu satu blok yang sedang berkembang menjadi planet sesungguhnya yang lebih besar, demikian hasil satu studi.

Beberapa peneliti di University of California, Los Angeles (UCLA), membuat kesimpulan tersebut setelah menggunakan teleskop Antariksa Hubble untuk mempelajari Pallas, asteroid terbesar kedua di dalam Sistem Bimasakti, kata studi tersebut, yang disiarkan di dalam jurnal Science, terbitan Oktober.

Pallas, yang namanya diambil dari nama Dewi Yunani, Pallas Athena, berada di sabuk utama asteroid antara orbit Jupiter dan Mars.

Menurut teori pembentukan planet, purwarupa planet adalah awan partikel gas, batu, dan debu yang berada dalam proses pembentukan satu planet. Purwarupa planet agak berada di jalur masing-masing orbit lain, sehingga terjadi benturan dan secara berangsur membentuk planet yang sesungguhnya.

"Sangat menggairahkan untuk menyaksikan satu obyek perspektif baru ini yang sangat menarik dan belum diamati oleh Hubble dengan resolusi tinggi," kata mahasiswi tingkat doktor UCLA, Britney E Schmidt, penulis utama studi itu.

"Kami memperkirakan, asteroid yang sangat besar ini bukan hanya sebagai blok planet yang sedang terbentuk, tapi sebagai peluang untuk meneliti pembentukan planet beku pada waktunya," kata Schmidt.

"Memiliki kesempatan menggunakan Hubble, dan melihat citra itu kembali dan memahami secara otomatis ini dapat mengubah apa yang kami pikirkan mengenai obyek ini," kata Schmidt sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua.

Dengan gambar Hubble, Schmidt mengatakan dia dan rekannya dapat membuat pengukuran baru mengenai bentuk dan ukuran Pallas. Mereka dapat melihat permukaannya memiliki daerah gelap dan cerah, yang menunjukkan benda yang kaya akan air tersebut mungkin telah mengalami perubahan internal dengan cara yang sama yang dilalui planet.

"Itulah yang membuatnya lebih mirip planet --variasi warna dan bentuk bulat sangat penting sepanjang yang kami pahami, adalah obyek dinamis atau benda itu telah memiliki ukuran yang persis sama sejak terbentuk," kata Schmidt. "Kami kira barangkali itu adalah obyek yang dinamis."

Untuk pertama kali, Schmidt mengatakan, dia dan rekannya juga melihat tempat tabrakan besar di Pallas. Mereka tak dapat memastikan apakah itu adalah kawah, tapi depresinya memang menunjukkan sesuatu yang penting lain: bahwa itu dapat membawa kepada keluarga kecil asteroid Pallas yang mengorbit di antariksa. (kompas.com)


Josie Romero, yang bernama asli Joseph bersama keluarga

Sepintas, Josie Romero tak berbeda dengan bocah perempuan lainnya. Hanya, dia dilahirkan sebagai lelaki bernama Joseph. Dia yakin dirinya perempuan saat berumur empat tahun.

Penampilan Josie (8) sangat khas anak perempuan. Rambut ikalnya sepanjang bahu. Ia suka mengenakan gaun bermotif bunga. Hobinya pun bermain boneka sehingga tak ada yang menduga bahwa Josie sebenarnya anak laki-laki.

Nama aslinya Joseph, dan mendapat panggilan kesayangan Joey. Ya, Josie memutuskan untuk menjadi seorang transjender di usianya yang masih sangat muda. Ketika mulai belajar berbicara, ia berulang kali mengatakan. “Saya perempuan.” Biasanya, orangtuanya langsung mengoreksi. “Bukan. Kamu laki-laki.”

Toh, meski berulang kali ditegaskan jika dirinya seorang bocah laki-laki, saat usianya baru menginjak empat tahun, ia tegas mengatakan. “Saya benar-benar perempuan sejati.”

Vanessa, ibunda Josie, menceritakan bahwa ketika masih kecil, Josie sering bermain dengan boneka tentara. “Tapi Josie membungkusnya lalu memperlakukan boneka tentara itu seperti bayi,” kenang Vanessa seperti dikutip The Sun, Kamis (15/10).

Saat itu, keluarga Romero masih tinggal di pangkalan militer Amerika di Jepang. Joseph, ayah Josie, adalah teknisi di Angkatan Udara AS. Di sana mereka juga mengadopsi seorang bocah keturunan China berusia dua tahun, bernama Jade. Josie senang bermain bersama Jade dan boneka-boneka miliknya.

Ketika Josie berusia 5,5 tahun, dokter anak yang menanganinya menyarankan agar ia dibawa ke spesialis masalah jender. Sejak itulah keluarga Romero mulai menerima kenyataan bahwa putra sulung mereka menjadi perempuan.

“Saya sedih karena kehilangan anak laki-laki. Dan ketika saya coba menerima kenyataan itu, saya tahu saya mendapat ganti seorang anak perempuan,” ujar Joseph.

Sayangnya, tak semua berjalan lancar. Ada banyak protes dari lingkungan di sekitar sekolah Josie. Bahkan sejak keluarga itu kembali ke Vail, Arizona, tahun lalu, Josie dan Jade terpaksa menjalani home schooling.

Akta kelahiran, paspor, dan nomor jaminan sosial Josie telah diubah. Dalam dokumen-dokumen itu dicantumkan bahwa Josie berjenis kelamin perempuan.

Dalam waktu dekat, Josie harus minum obat pencegah pertumbuhan hormon laki-laki. Saat umurnya 12 tahun kelak, dia akan mengonsumsi hormon perempuan.
Sementara itu, operasi ganti kelamin baru dilakukan jika ia telah dewasa.

“Saya senang karena setiap orang tahu bahwa saya perempuan. Saya tidak perlu berpura-pura menjadi laki-laki lagi,” ujar Josie senang.

Josie sendiri diangkat sebagai juru bicara kaum transjender di kalangan bocah-bocah. Kasus Josie serupa dengan kasus yang dialami seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal di kawasan selatan Inggris.

Bulan lalu, ia menggegerkan sekolahnya ketika ke sekolah dengan dandanan perempuan. Orangtuanya mengubah nama si bocah menjadi nama perempuan dan memakaikan pakaian perempuan padanya. (kompas.com)



Cincin terbesar Planet Saturnus yang belum pernah bisa dilihat sebelumnya akhirnya terdeteksi menggunakan teropong inframerah luar angkasa (Spitzer Space Telescope) milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, Selasa (6/10), menyebutkan, meski partikel debu cincin sangat dingin (minus 158 derajat celsius), partikel debu itu tetap bersinar terkena radiasi panas.

Cincin terbesar Saturnus tersebut tidak pernah bisa dilihat karena partikel es dan debunya sangat panjang dan tersebar. Berbeda dengan tujuh cincin Saturnus yang lain, cincin ”baru” itu berjarak 6 juta kilometer dari planet dengan lebar 12 juta kilometer. Sebagai gambaran, cincin itu bisa menampung 1 miliar Planet Bumi.

”Ini cincin yang luar biasa besar,” kata ahli astronomi di University of Virginia di Charlottesville, Anne Verbiscer, dalam artikel di jurnal Nature.

Sumber material cincin terbesar tersebut diduga berasal dari Phoebe, salah satu bulan Saturnus yang mengorbit di dalam cincin. Phoebe diduga bertabrakan dengan Iapetus, bulan Saturnus yang lain yang mengorbit dengan arah yang berlawanan. Selama ini ahli astronomi menduga ada kaitan antara Phoebe dan Iapetus dan cincin ”baru” itu menjadi buktinya. (kompas.com)


Jejak dinosaurus di Plagne, Perancis timur. Menurut para peneliti, jejak ini adalah yang terbesar yang pernah ditemukan.

Para peneliti menemukan setidaknya 20 jejak dinosaurus dengan diameter 1,4-1,5 meter yang tersebar di area seluas 10 hektar di kawasan Pegunungan Jura, Perancis timur. Jejak dinosaurus ini diduga sebagai jejak yang paling besar yang pernah ditemukan.

Peneliti Jean-Michel Mazin dari National Center of Scientific Research, Perancis, Rabu (7/10), menduga masih ada ratusan, bahkan ribuan, jejak yang terpendam.

Daerah Jura diyakini pernah menjadi tempat berkumpulnya Sauropod, dinosaurus terbesar dan berleher panjang yang memakan tumbuh-tumbuhan 150 juta tahun yang lalu.

Dari jejak yang ditemukan, Sauropod diperkirakan memiliki berat 33-44 ton dengan panjang 25 meter. Dari jejak itu pun, para peneliti bisa mengetahui perilaku dan kebiasaan Sauropod. (kompas.com)


Satelit LCROSS saat melepas Centaur untuk ditabrakkan ke Bulan sebelum menabrakkan diri sendiri.

Untuk membuktikan teori bahwa Bulan memiliki simpanan air atau bahkan es, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menabrakkan satelit L-Cross (Lunar Crater Observation and Sensing Satellite) ke Bulan dengan kecepatan 9.012 kilometer per jam, Jumat (9/10).

Kedahsyatan tabrakan itu diperkirakan akan sekuat ledakan 1,5 ton bahan peledak TNT. Tabrakan itu akan meninggalkan bekas dalam bentuk lubang atau kawah yang baru. Jika memang Bulan memiliki kandungan air, NASA memperkirakan akan ada cipratan air setelah tabrakan.

NASA berasumsi, kandungan air atau es itu tersimpan jauh di bawah permukaan Bulan yang tandus. Satelit L-Cross yang diluncurkan Juni lalu dan ditempelkan pada roket seberat 2,2 ton itu akan menabrak Bulan pada pukul 07.31 waktu setempat.

Namun, sebelum tabrakan, roket yang menempel L-Cross akan dilepas. Setelah tabrakan L-Cross diarahkan kembali ke Bumi membawa foto-foto dampak tabrakan.

"Ini akan menjadi peristiwa spektakuler," kata Manajer Proyek L-Cross Dan Andrews. Hanya dalam waktu satu jam setelah tabrakan, para peneliti bisa segera membuktikan teori kandungan air di Bulan. (kompas.com)


Asteroid Apophis pertama kali ditemukan 19 Juni 2004.

Penghuni Bumi bisa sedikit tenang. Setidaknya untuk sementara. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Rabu (7/10), menyatakan, asteroid sebesar 269.748 meter kemungkinan kecil akan menabrak Bumi pada tanggal 13 April 2036.

Dari perhitungan NASA, semula peluang asteroid Apophis menabrak Bumi 1:45.000. Kalkulasi NASA pada tahun 2004 ini sempat menimbulkan kepanikan. Namun, setelah para peneliti menghitung dan menganalisis kembali garis edar asteroid kini peluangnya menjadi 1:250.000.

Ahli astronomi di Near Earth Object Program NASA, Steve Chesley, menyatakan, perhitungan yang baru bisa dilakukan setelah posisi Apophis diketahui secara persis. Pada tahun 2029 Apophis diperkirakan akan berada 29.451 kilometer di atas permukaan Bumi. (kompas.com)