Terkoplak-koplak

Information blog



Satu lagi keluarga Legria keluaran Canon, kali ini adalah FS200. Sebuah kamera perekam (camcorder) dengan bentuk yang mungil dan kompak.

Beratnya hanya 230 gram, body-nya pun cukup mini, sesuai dengan ukuran genggaman tangan seorang wanita. Jarak dari jari ke tombol-tombol pengoperasian pun tidak terlalu jauh. Cukup dengan satu jari telunjuk dan jempol, pengguna sudah bisa meraih posisi power, zoom, serta tombol fungsi dan perekam.

Untuk fitur, Canon Legria FS200 tidak jauh berbeda dengan camcorder Canon yang pernah kami review sebelumnya, yaitu HFS11. Hanya saja, untuk penyimpanan memory, FS200 tergolong cukup hemat. Meski tidak menyediakan memori internal yang biasanya terintegrasi di kamera, FS200 memberikan keleluasaan kepada para penggunanya untuk menyimpan video dan foto di memori milik sendiri, alias memori eksternal berupa microSD. Keuntungannya adalah, pengguna FS200 dibiarkan untuk menyiapkan kapasitas memori sesuai dengan kemampuannya.

Absennya memori internal dalam FS200, sedikit banyak cukup menguntungkan. Salah satunya adalah terhindarnya FS200 dari loading yang lemot saat ingin mellihat hasil gambar yang telah direkam. Bahkan daya tahan baterai FS200 lebih lama ketimbang camcorder lain yang menyematkan memori internal. Baterai litium ion yang tersemat di FS200 mampu membuatnya bertahan hingga hampir 4 jam.

Keterangan yang tertera, lensa FS200 mampu melakukan pembesaran hingga 41 kali advanced zoom. Teknologi ini terbukti benar adanya. Saat kami coba menangkap video penampilan John Legend saat event JavaJazz digelar beberapa waktu lalu, gambar penyanyi kulit hitam tersebut terlihat cukup jelas, meski okezone berasa di posisi yang cukup jauh. Hanya saja, memang dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi FS200 untuk memfokuskan gambar secara otomatis. Namun begitu, video yang dihasilkan termasuk dalam kategori memuaskan.

Fitur andalan Legria, yaitu snapshot, juga masih dibenamkan di HFS11. Fitur ini memungkinkan HFS11 merekam video 5 detik sebelum tombol play di tekan. Selain itu, Pre-rec, yang memungkinkan merekam adegan 3 detik sebelum memencet tombol rekam, dan Dual Shot yang memungkinkan pengguna merekam video dan memotret foto sekaligus. Lainnya, adalah fitur pemotong gambar, yang memudahkan anda memotong video langsung di layar viewfinder berukuran 2,7 inci, hanya dengan mengklik ikon gunting.

Canon FS200 dipersenjatai 1/6-inch 680 pixels CCD dan menghasilkan gambar dengan format MPEG-2 dengan waktu rekaman dengan kualitas tertinggi sebesar 10 menit per 1 GB.

Camcorder mungil nan cantik ini dapat dimiliki dengan harga sekira Rp3,6 juta.

Spesifikasi

Dimensi: 2.2x2.3x4.8 inches
Weight: 230 gram
Storage capacity: None, SD/SDHC
Resolution: 680K pixels (340K effective, 4:3), 1/6-inch CCD
LCD size: 2.7-inch LCD, 123K dots
Lens: 37x, f2.6-96.2, 45.8-1,695mm (35mm equivalent)
Minimum illumination: 5 lux
File format (video, audio): MPEG-2 (.MOD), Dolby Digital stereo
Resolution (video/photo): 720x480/1,024x768
Recording time: 10 minutes per 1GB
Battery: Lithium ion rechargeable, 3 hours and 25 minutes (okezone.com)

Categories:

0 Response for the "Canon FS200. Camcorder Mungil Rp3,6 Juta"

Posting Komentar