Terkoplak-koplak

Information blog



DOHA - Internet telah menjelma menjadi ancaman bagi kehidupan satwa liar di dunia. Perburuan liar terhadap satwa-satwa yang dilindungi kian menggila karena banyaknya transaksi perdagangan ilegal satwa yang dilindungi di dunia maya.

"Internet memiliki dampak yang sangat luas, seekor bayi singa bisa dengan mudah diperdagangkan di internet," kata Paul Tood, Campaign Manager International Fund for Animal Welfare (IFAW) dalam acara Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) di Doha Qatar.

Tak hanya seekor bayi Singa, produk-produk dari satwa liar juga banyak diperjualbelikan seperti gading gajah, dan tulang harimau.

Konvensi yang dihadiri perwakilan 175 negara itu mendesak agar perdagangan satwa liar di internet dihentikan. Situs-situs yang menawarkan penjualan binatang harus diblokir.

"Internet menjadi faktor dominan dalam penjualan spesies yang dilindungi, suatu saat akan tiba waktunya ketika suatu negara akan melakukan ekspor satwa dalam jumlah yang besar dengan negara lain," kata Todd.

IFAW sendiri lanjut Tood telah melakukan survei, penjualan satwa seringkali terjadi melalui situs lelang, chat rooms, bahkan di situs iklan. Demikian dilansir Straits Times, Senin (22/3/2010).

Negara-negara yang tercatat memperjualbelikan satwa di situs antara lain, China, Amerika Serikat, Rusia dan Australia. Satwa tersebut dipasok dari benua Afrika. (okezone.com)

Categories:

0 Response for the "Internet Ancam Kehidupan Satwa Liar"

Posting Komentar