Terkoplak-koplak

Information blog

Puluhan waria dan komunitas jalanan yang tergabung dalam Suara Komunitas Untuk Keberagamanan atau Sukma, Senin (4/5), mengadu ke DPRD DI Yogyakarta. Mereka mengeluhkan tindakan represif saat razia. Di DPRD DIY, mereka ditemui oleh Ketua Komisi D Nasrullah Krisnam, kemudian berdialog selama sekitar satu jam.

"Razia terhadap komunitas jalanan adalah sebuah tindakan pelanggaran atas hak pilihan hidup di jalanan. Sebagai bagian dari tempat hidup, negara seharusnya memfasilitasi komunitas jalanan yang juga warga negara mendapatkan rasa aman dari tindak kekerasan," ungkap Agus Sugesti, Koordinator Sukma.

Menanggapi pengaduan waria dan komunitas jalanan, Krisnam mengatakan, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan. Pihaknya berjanji meneruskan aspirasi dan tuntutan waria kepada pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Kota Yogyakarta yang memiliki kewenangan langsung di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY Sulistyo mengatakan, Pemprov DIY berpegangan pada prinsip nondiskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang terpinggirkan. Menurutnya, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan waria dan warga terpinggirkan dari pembangunan, tahun ini disiapkan program bantuan modal kerja bagi waria dan anak jalanan. "Mereka juga kami latih keterampilan kerja selama 30 hari," katanya. (kompas.com)

Categories:

0 Response for the "Puluhan Waria Mengadu ke DPRD DIY"

Posting Komentar