Terkoplak-koplak

Information blog



BEIJING - Sebuah laporan terbaru dikeluarkan perusahaan keamanan Symantec yang menyebutkan bahwa mayoritas malware yang didistribusikan pada Maret, berasal dari China. Meskipun sebagian besar server email yang digunakan untuk memfasilitasi penipuan ini terletak di Amerika Serikat.

Symantec juga menunjukkan, bahwa beberapa bukti mengarah dan memberatkan China sebagai pusat gelombang serangan kejahatan cyber yang menyerang di seluruh dunia. Kebanyakan serangan yang terjadi tiga tahun terakhir tersebut ditargetkan pada perusahaan besar dan lembaga pemerintah.

Mereka menemukan 36,6 persen dari email jahat dikirimkan pada Maret menggunakan server email yang terletak di Amerika Serikat, namun 28,2 persen pengiriman berasal dari China. Sedangkan Rumania menjadi negara kedua, dengan 21,1 persen, dan AS mengikuti 13,8 persen.

"Ketika mempertimbangkan lokasi yang benar dan bukan pengirim lokasi server e-mail, lebih sedikit serangan sebenarnya dikirim dari Amerika Utara," terang Paul Wood, analis senior Symantec MessageLabs, seperti dikutip E Securtiy, Jumat (26/3/2010).

"Sebagian besar dari serangan bertarget ini dikirim dari akun Webmail sah yang berlokasi di AS dan karena itu alamat IP pengirim mail server bukan merupakan indikator yang benar asal serangan itu," tambahnya.

Laporan ini juga menemukan bahwa hacker dan phisher telah menjadi lebih mahir dalam mengirim email palsu yang tidak diminta untuk pejabat eksekutif pada perusahaan tertentu. Sebuah fakta menunjukkan, eksekutif di tiga besar perusahaan-perusahaan minyak AS yang ditipu untuk menginstal malware yang sensitif dan mencuri data perusahaan selama periode 18 bulan mulai tahun 2008.

Yang paling umum jenis file yang dilampirkan ke email jahat pada Maret itu berasal XLS, dan. DOC. Namun, kata peneliti Symantec yang paling berbahaya adalah lampiran dienkripsi. file RAR, yang proprietary format arsip terkompresi.

Sementara. RAR file yang hanya ditemukan di kira-kira 1 dari 312 lampiran email berbahaya , dibandingkan dengan 15,4 persen untuk masing-masing. XLS, dan. DOC file.

"Sebagai perbandingan, format file .RAR tersebut jarang dieksploitasi dan terjadi di 1,1 persen e-mail. File RAR jauh lebih kecil kemungkinannya untuk dilihat dan terikat pada email jahat," ujar Wood.
(okezone.com)

Categories:

0 Response for the "Symantec: Mayoritas Malware dari China"

Posting Komentar